Sinus Takikardi

Mengetahu Sinus Takikardia

 
sinus takikardia
sinus takikardia

Pengertian

Sinus takikardia adalah ritme sinus dengan laju> 100bpm. Sinus takikardia adalah contoh ritme supraventrikular. Pada sinus takikardia, nodus sinus menyala antara 100 dan 180 denyut per menit, lebih cepat dari biasanya. Detak jantung maksimal menurun seiring bertambahnya usia dari sekitar 200 bpm sampai 140 bpm. Sinus takikardia biasanya memiliki awal dan akhir yang bertahap. Paling sering sinus takikardia disebabkan oleh peningkatan kebutuhan oksigen tubuh, seperti saat berolahraga, stres, infeksi, kehilangan darah dan hipertiroidisme. Hal ini juga dapat mengekspresikan usaha jantung untuk mengimbangi penurunan volume stroke, seperti yang terjadi pada kardiomiopati.

Detak jantung maksimal dianggap 220 / min minus umur (atau lebih tepatnya 207-0.7xAge [1] [2]). Namun, ini sering terlampaui selama olahraga yang kuat dan memiliki variasi antar individu yang besar.

Takikardia sinus yang tepat dapat terjadi akibat: [3]

  • Olahraga
  • Kegelisahan
  • Penggunaan alkohol / kafein
  • Obat-obatan (misalnya agonis beta seperti dobutamin)

 

Takikardia sinus yang tidak tepat dapat terjadi akibat:
  • Demam
  • Hipotensi
  • Hipoksia
  • Gagal jantung kongestif
  • Berdarah
  • Anemia
  • Hipertiroidisme
  • Kardiomiopati (dengan fungsi ventrikel kiri berkurang dan takikardia kompensasi)
  • Miokarditis

Takikardia sinus inappropiate jarang terjadi dan ditandai dengan takikardia saat istirahat dan percepatan jantung yang berlebihan selama tekanan fisiologis. Mekanisme yang menyebabkan respons nodus sinus yang berlebihan terhadap stres fisiologis minimal tidak sepenuhnya dipahami.





sinus takikardia
sinus takikardia

Atrial rate               : 100-180 bpm
Tingkat ventrikel    : sama
Regularitas             : regularity
Asal                        : sinus node
P-gelombang          : positif di II, AVF
Efek adenosin         : tidak (bisa menyebabkan blok AV sementara)

Referensi :
  1. Tanaka H, Monahan KD, and Seals DR. Age-predicted maximal heart rate revisited. J Am Coll Cardiol. 2001 Jan;37(1):153-6.
     
  2. Robergs and Landwehr. The Surprising History of the “HRmax=220-age” Equation. Journal of Exercise Physiology
     
  3. Borys Surawicz, Timothy Knilans. Chou's electrocardiography in clinical practice. Philadelphia: Saunders, 2001

0 Response to "Sinus Takikardi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel