Mengetahui Atrial Fibrillation

Atrial Fibrilasi

Belajar membaca elektrokardiogram : tutorial mengetahui atrial fibrilasi


Selama atrial fibrilasi atrium menunjukkan depolarisasi yang kacau dengan banyak fokus. Secara mekanis atrium berhenti berkontraksi setelah beberapa hari ke minggu mengalami atrial fibrillation, hasil depolarisasi ultra cepat yang terjadi di atrium, biasanya sekitar 400 bpm, namun sampai 600 bpm. Pada nodus AV 'sesekali' ketukan dilakukan pada ventrikel, menghasilkan tingkat ventrikel tidak beraturan, yang merupakan karakteristik EKG khas fibrilasi atrium. Kadang-kadang atrial fibrillation menghasilkan gelombang atrial flutter pada EKG, namun baseline juga bisa rata. Baseline datar lebih sering terlihat pada atrial fibrillation yang panjang. Volume stroke jantung berkurang 10-20% selama fibrilasi atrium, karena 'tendangan atrium' hilang dan karena jantung tidak memiliki waktu untuk mengisi tingkat ventrikel yang lebih tinggi. Penyebab usia (+ - 10% dari 70+ tahun dan 15% dari 90+ ​​tahun memiliki AFIB), iskemia, hipertensif, penyalahgunaan alkohol.

Atrial fibrillation dapat dikategorikan sebagai berikut:

  • Episode terdokumentasi pertama
  • Fibrilasi atrium rekuren: setelah dua atau lebih episode.
  • Fibrilasi atrium paru paroksismal: jika atrial fibrilasi rekuren secara spontan mengubah ritme sinus.
  • Fibrilasi atrium yang menetap: jika episode fibrilasi atrium berlanjut lebih dari 7 hari.
  • Fibrilasi atrium permanen: jika fibrilasi atrium berlanjut setelah usaha kardioversi listrik atau kimia

Lone AF adalah atrial fibrilasi pada pasien yang berusia kurang dari 60 tahun dimana tidak ada tanda klinis atau elektrokardiografi dari penyakit jantung atau paru-paru. Pasien ini memiliki prognosis yang baik mengenai kejadian trombo-emboli.

Fibrilasi atrium non-valvular adalah fibrilasi atrium pada pasien tanpa penyakit katup jantung atau penggantian atau perbaikan katup jantung.

Strategi pengobatan meliputi:

  • Pengendalian tingkat: menerima fibrilasi atrium dan fokus pada bantuan gejala dan pencegahan takikardia. Biasanya dengan beta-blocker dan digoxin. Target rate <100 bpm.
  • Kontrol irama: mencoba menjaga irama sinus pasien dengan normal. Biasanya dengan anti-aritmia seperti amiodarone, flecainide, dan sotalol, atau kardioversi elektrik, atau dengan ablasi kateter frekuensi radio.

Dalam kedua kasus tersebut diperlukan anti-koagulan untuk mencegah stroke embolik.

      Atrial fibrillation

---------------------------------------
Atrial rate            :400-600 bpm
Tingkat ventrikel : 75-175 bpm
Regularitas           : tidak teratur
Asal                      : atria (SVT)
Gelombang P        : tidak ada
Efek adenosin mengurangi denyut jantung


contoh gambar :
Atrial fibrilasi dengan kontrol tingkat wajar
Atrial fibrilasi dengan kontrol tingkat wajar
Fibrilasi atrium dengan laju ventrikel cepat
Fibrilasi atrium dengan laju ventrikel cepat
Fibrilasi atrial elektrik kardigan ke sinus rythm
Fibrilasi atrial elektrik kardigan ke sinus rythm

0 Response to "Mengetahui Atrial Fibrillation "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel